TEMPO.CO, Banyuwangi - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan bahwa Bandara Banyuwangi berpotensi menjadi penyangga bagi Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai, Bali. "Kedua bandara itu cukup padat saat ini," kata dia di Banyuwangi, Kamis, 20 September 2012.
Menurut Bambang, secara geografis Banyuwangi terletak di antara Surabaya dan Bali sehingga peluang menjadi bandara penyangga sangat besar. Apalagi, sejak resmi beroperasi 1,5 tahun lalu, Bandara Banyuwangi saat ini sudah menunjukkan peningkatan yang pesat.
Akhir 2010, kata dia, pesawat yang beoperasi di Bandara Banyuwangi baru Cessna Grand Caravan dengan sembilan kursi. Lalu meningkat menjadi Fokker 50, MA-60 dan saat ini ATR-72.
Namun, untuk menjadi bandara penyangga, kata Bambang, tergantung dengan perkembangan bandara ke depannya, seperti terkait pertumbuhan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat. "Pelaku usahanya harus aktif dan pemerintah daerahnya harus menjamin kemudahan berinvestasi," ujarnya.
Dengan tumbuhnya sektor ekonomi, Bambang menambahkan, akan berbanding lurus dengan pertumbuhan infrastruktur di Bandara Banyuwangi.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Agus Siswanto mengatakan pemerintah saat ini terus meningkatkan infrastruktur Bandara Banyuwangi.
Menurut Agus, tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk menambah lampu di landasan pacu, perbaikan terminal penumpang, dan sistem pemeriksaan barang.
Selain itu landasan pacu (runway) akan diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter serta diperlebar dari 10 meter menjadi 15 meter. "Anggaran yang akan turun untuk perpanjangan runway sekitar Rp 15 miliar," kata dia.
Dengan perpanjangan runway tersebut, kata Agus, pesawat berkapasitas 100 tempat duduk akan dapat beroperasi di Bandara Banyuwangi.
Berdasarkan data Tempo, kegiatan penerbangan komersil di Bandara Banyuwangi resmi beroperasi pada 29 Desember 2010. Maskapai pertama adalah PT Sky Aviation dengan pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas sembilan kursi, kemudian Fokker-50. Namun akhirnya PT Sky memutuskan menutup rute Banyuwangi pada Oktober 2011.
PT Merpati Airlines membuka rute Surabaya-Banyuwangi pada Agustus 2011 menggunakan pesawat MA-60 dengan kapasitas 48 kursi. Saat ini, Merpati melayani penerbangan dari Surabaya pukul 13.40 dan dari Banyuwangi pukul 15.00.
No comments:
Post a Comment