Pages

Wednesday, 20 February 2013

Ribuan Masyarakat Saksikan Launching I Love Banyuwangi


BANYUWANGI – Hari ini Minggu, (27/1) 2013 merupakan sejarah yang harus dicatat masyarakat Banyuwangi. Karena, hari ini ribuan masyarakat Banyuwangi berkumpul di Taman Blambangn bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) berdeklarasi siap membangun Banyuwangi dengan sepenuh hati, dengan istilah launching I Love Banyuwangi.

Deklarasi I Love Banyuwangi dengan slogan Ayo Dhulur Gotong Royong Mujudaken BanyuwangiLebih Baik yang dibaca dengan perwakilan dari masing-masing elemen masyarakat, dan dipimpin Bupati Anas diantaranya bersisi Siap Membangun Banyuwangi dengan hati dan rasa, Siap menjaga Banyuwangi terus damai jauh dari prasangka dan fitnah. Juga siap membangun Banyuwangi sesuai profesi masing-masing. “Spirit mencintai, rasa memiliki daerah ini, gotong royong, rukun,, guyup akan menjadi modal yang dahsyat untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih mewangi mewujudkan Banyuwangi terus lebih baik. Seraya terus berharap taufik, hidayah dan ridho Alloh SWT,” ungkap Bupati Anas.  
  

Usai pembacaan deklarasi, Bupati memencet tombol sirine sebagai tanda Launching I Love Banyuwangi. Dilanjutkan pemakaian kaos secara simbolis. “Saya bangga saat ini, karena pengamen jalanan, pemulung, abang tukang becak, pesapon, TNI Polri, LSM  dan masyarakat Banyuwangi kumpul jadi satu untuk ikrarkan cinta Banyuwangi. Mudah-mudahan dengan kaos yang kita pakai logo hati ini benar-benar mengajak hati kita untuk mencintai Banyuwangi,” ucap Bupati Anas saat launching I Love Banyuwangi.

Sangat menarik,launching logo I Love Banyuwangi ini, sebab dari semua yang hadir  di taman kebanggaan masyarakat Kota Gandrung ini mengenakan kaos I Love Banyuwangi, dengan simbol hati ditengah dada. Diiringi musik perkusi yang dimainkan para seniman, lauching I Love Banyuwangi terasa menyentuh, karena selain pencet tombol juga ada pelepasan burung merpati, pemberian sembako kepada warga yang terkena bencana banjir dan pembagian kaos kepada masyarakat.  Acara ini juga ditandai dengan penanaman  pohon di sekitar taman Blambangan. Seperti, tanaman jenis Jambu, ada jambu Klampok, Bol Putih dan jambu darsono. Juga ada kelompok sawo, yakni Sawo Blambangan,  Sawo Bisbol Merah dan menanam pohon nangka salak.

Masih di Launching I Love Banyuwangi, Bupati Anas juga sempat memasang stiker berlogo I Love Banyuwangi di atap becak-becak. Yang tak kalah menarik, sebelum meninggalkan Taman Blambangan Bupati Anas yang diikuti masyarakat juga sempat membubuhkan tanda tangan dan beberapa coretan harapan Banyuwangi ke depan di kanvas putih sepanjang 30 meter.  (Humas dan Protokol)

Jembatan Rel Kereta Api di Banyuwangi Diperbaiki

Jembatan Rel Kereta Api di Banyuwangi Diperbaiki  
Kereta api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya yang anjlok di Desa Sukoreno, Kalisat, Jember, Jawa Timur, Minggu (28/2). Sebanyak 8 dari 9 gerbong anjlok akibat bantalan rel kereta api lapuk. ANTARA/Seno S.


TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Kereta Api Daerah Operasional IX Jember mulai memperbaiki jembatan rel kereta api yang ambrol diterjang banjir bandang. Humas PT KAI Daops IX, Gatot Sutiyatmoko, mengatakan, perbaikan jembatan dengan mengerahkan ratusan pekerja ditargetkan selesai pada Kamis siang pukul 13.30.

"Pukul 09.00 ini, kami lakukan uji coba dengan mengurangi kecepatan kereta hingga 5 kilometer per jam," katanya, Kamis, 3 Januari 2013. Menurut Gatot, akibat ambrolnya jembatan tersebut, KA Mutiara Malam dengan rute Banyuwangi-Surabaya, yang berangkat Rabu malam, 2 Januari 2013, terpaksa dibatalkan. Pembatalan karena gerbong kereta berada di Stasiun Banyuwangi Baru yang berlokasi di dekat Pelabuhan Ketapang. Gerbong tidak bisa melintasi jembatan tersebut.

Keberangkatan kereta api lainnya ke berbagai jurusan dialihkan ke Stasiun Karangasem, yang terletak di Kota Banyuwangi. Penumpang yang telanjur membeli tiket di Stasiun Ketapang diangkut menggunakan bus menuju Stasiun Karangasem. PT KAI belum menaksir berapa kerugian materiil akibat bencana itu. "Belum bisa kami hitung," ujar Gatot.

Jembatan rel kereta api di Kelurahan Boyolangu, Banyuwangi, ambrol diterjang banjir bandang pada Rabu malam, 2 Januari 2013. Ambrolnya jembatan tersebut merupakan yang kedua kali setelah peristiwa serupa

Bandara Banyuwangi Penyangga Juanda dan Ngurah Rai

Bandara Banyuwangi Penyangga Juanda dan Ngurah Rai  
TEMPO.CO, Banyuwangi - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan bahwa Bandara Banyuwangi berpotensi menjadi penyangga bagi Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai, Bali. "Kedua bandara itu cukup padat saat ini," kata dia di Banyuwangi, Kamis, 20 September 2012.

Menurut Bambang, secara geografis Banyuwangi terletak di antara Surabaya dan Bali sehingga peluang menjadi bandara penyangga sangat besar. Apalagi, sejak resmi beroperasi 1,5 tahun lalu, Bandara Banyuwangi saat ini sudah menunjukkan peningkatan yang pesat.

Akhir 2010, kata dia, pesawat yang beoperasi di Bandara Banyuwangi baru Cessna Grand Caravan dengan sembilan kursi. Lalu meningkat menjadi Fokker 50, MA-60 dan saat ini ATR-72.

Namun, untuk menjadi bandara penyangga, kata Bambang, tergantung dengan perkembangan bandara ke depannya, seperti terkait pertumbuhan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat. "Pelaku usahanya harus aktif dan pemerintah daerahnya harus menjamin kemudahan berinvestasi," ujarnya.

Dengan tumbuhnya sektor ekonomi, Bambang menambahkan, akan berbanding lurus dengan pertumbuhan infrastruktur di Bandara Banyuwangi.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Agus Siswanto mengatakan pemerintah saat ini terus meningkatkan infrastruktur Bandara Banyuwangi.

Menurut Agus, tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk menambah lampu di landasan pacu, perbaikan terminal penumpang, dan sistem pemeriksaan barang.

Selain itu landasan pacu (runway) akan diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter serta diperlebar dari 10 meter menjadi 15 meter. "Anggaran yang akan turun untuk perpanjangan runway sekitar Rp 15 miliar," kata dia.

Dengan perpanjangan runway tersebut, kata Agus, pesawat berkapasitas 100 tempat duduk akan dapat beroperasi di Bandara Banyuwangi.

Berdasarkan data Tempo, kegiatan penerbangan komersil di Bandara Banyuwangi resmi beroperasi pada 29 Desember 2010. Maskapai pertama adalah PT Sky Aviation dengan pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas sembilan kursi, kemudian Fokker-50. Namun akhirnya PT Sky memutuskan menutup rute Banyuwangi pada Oktober 2011.

PT Merpati Airlines membuka rute Surabaya-Banyuwangi pada Agustus 2011 menggunakan pesawat MA-60 dengan kapasitas 48 kursi. Saat ini, Merpati melayani penerbangan dari Surabaya pukul 13.40 dan dari Banyuwangi pukul 15.00.

Ribuan Masyarakat Saksikan Launching I Love Banyuwangi


BANYUWANGI – Hari ini Minggu, (27/1) 2013 merupakan sejarah yang harus dicatat masyarakat Banyuwangi. Karena, hari ini ribuan masyarakat Banyuwangi berkumpul di Taman Blambangn bersama Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) berdeklarasi siap membangun Banyuwangi dengan sepenuh hati, dengan istilah launching I Love Banyuwangi.

Deklarasi I Love Banyuwangi dengan slogan Ayo Dhulur Gotong Royong Mujudaken BanyuwangiLebih Baik yang dibaca dengan perwakilan dari masing-masing elemen masyarakat, dan dipimpin Bupati Anas diantaranya bersisi Siap Membangun Banyuwangi dengan hati dan rasa, Siap menjaga Banyuwangi terus damai jauh dari prasangka dan fitnah. Juga siap membangun Banyuwangi sesuai profesi masing-masing. “Spirit mencintai, rasa memiliki daerah ini, gotong royong, rukun,, guyup akan menjadi modal yang dahsyat untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih mewangi mewujudkan Banyuwangi terus lebih baik. Seraya terus berharap taufik, hidayah dan ridho Alloh SWT,” ungkap Bupati Anas.  
  

Usai pembacaan deklarasi, Bupati memencet tombol sirine sebagai tanda Launching I Love Banyuwangi. Dilanjutkan pemakaian kaos secara simbolis. “Saya bangga saat ini, karena pengamen jalanan, pemulung, abang tukang becak, pesapon, TNI Polri, LSM  dan masyarakat Banyuwangi kumpul jadi satu untuk ikrarkan cinta Banyuwangi. Mudah-mudahan dengan kaos yang kita pakai logo hati ini benar-benar mengajak hati kita untuk mencintai Banyuwangi,” ucap Bupati Anas saat launching I Love Banyuwangi.

Sangat menarik,launching logo I Love Banyuwangi ini, sebab dari semua yang hadir  di taman kebanggaan masyarakat Kota Gandrung ini mengenakan kaos I Love Banyuwangi, dengan simbol hati ditengah dada. Diiringi musik perkusi yang dimainkan para seniman, lauching I Love Banyuwangi terasa menyentuh, karena selain pencet tombol juga ada pelepasan burung merpati, pemberian sembako kepada warga yang terkena bencana banjir dan pembagian kaos kepada masyarakat.  Acara ini juga ditandai dengan penanaman  pohon di sekitar taman Blambangan. Seperti, tanaman jenis Jambu, ada jambu Klampok, Bol Putih dan jambu darsono. Juga ada kelompok sawo, yakni Sawo Blambangan,  Sawo Bisbol Merah dan menanam pohon nangka salak.

Masih di Launching I Love Banyuwangi, Bupati Anas juga sempat memasang stiker berlogo I Love Banyuwangi di atap becak-becak. Yang tak kalah menarik, sebelum meninggalkan Taman Blambangan Bupati Anas yang diikuti masyarakat juga sempat membubuhkan tanda tangan dan beberapa coretan harapan Banyuwangi ke depan di kanvas putih sepanjang 30 meter.  (Humas dan Protokol)

Jembatan Rel Kereta Api di Banyuwangi Diperbaiki

Jembatan Rel Kereta Api di Banyuwangi Diperbaiki  
Kereta api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya yang anjlok di Desa Sukoreno, Kalisat, Jember, Jawa Timur, Minggu (28/2). Sebanyak 8 dari 9 gerbong anjlok akibat bantalan rel kereta api lapuk. ANTARA/Seno S.


TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Kereta Api Daerah Operasional IX Jember mulai memperbaiki jembatan rel kereta api yang ambrol diterjang banjir bandang. Humas PT KAI Daops IX, Gatot Sutiyatmoko, mengatakan, perbaikan jembatan dengan mengerahkan ratusan pekerja ditargetkan selesai pada Kamis siang pukul 13.30.

"Pukul 09.00 ini, kami lakukan uji coba dengan mengurangi kecepatan kereta hingga 5 kilometer per jam," katanya, Kamis, 3 Januari 2013. Menurut Gatot, akibat ambrolnya jembatan tersebut, KA Mutiara Malam dengan rute Banyuwangi-Surabaya, yang berangkat Rabu malam, 2 Januari 2013, terpaksa dibatalkan. Pembatalan karena gerbong kereta berada di Stasiun Banyuwangi Baru yang berlokasi di dekat Pelabuhan Ketapang. Gerbong tidak bisa melintasi jembatan tersebut.

Keberangkatan kereta api lainnya ke berbagai jurusan dialihkan ke Stasiun Karangasem, yang terletak di Kota Banyuwangi. Penumpang yang telanjur membeli tiket di Stasiun Ketapang diangkut menggunakan bus menuju Stasiun Karangasem. PT KAI belum menaksir berapa kerugian materiil akibat bencana itu. "Belum bisa kami hitung," ujar Gatot.

Jembatan rel kereta api di Kelurahan Boyolangu, Banyuwangi, ambrol diterjang banjir bandang pada Rabu malam, 2 Januari 2013. Ambrolnya jembatan tersebut merupakan yang kedua kali setelah peristiwa serupa

Bandara Banyuwangi Penyangga Juanda dan Ngurah Rai

Bandara Banyuwangi Penyangga Juanda dan Ngurah Rai  
TEMPO.CO, Banyuwangi - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan bahwa Bandara Banyuwangi berpotensi menjadi penyangga bagi Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai, Bali. "Kedua bandara itu cukup padat saat ini," kata dia di Banyuwangi, Kamis, 20 September 2012.

Menurut Bambang, secara geografis Banyuwangi terletak di antara Surabaya dan Bali sehingga peluang menjadi bandara penyangga sangat besar. Apalagi, sejak resmi beroperasi 1,5 tahun lalu, Bandara Banyuwangi saat ini sudah menunjukkan peningkatan yang pesat.

Akhir 2010, kata dia, pesawat yang beoperasi di Bandara Banyuwangi baru Cessna Grand Caravan dengan sembilan kursi. Lalu meningkat menjadi Fokker 50, MA-60 dan saat ini ATR-72.

Namun, untuk menjadi bandara penyangga, kata Bambang, tergantung dengan perkembangan bandara ke depannya, seperti terkait pertumbuhan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat. "Pelaku usahanya harus aktif dan pemerintah daerahnya harus menjamin kemudahan berinvestasi," ujarnya.

Dengan tumbuhnya sektor ekonomi, Bambang menambahkan, akan berbanding lurus dengan pertumbuhan infrastruktur di Bandara Banyuwangi.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Agus Siswanto mengatakan pemerintah saat ini terus meningkatkan infrastruktur Bandara Banyuwangi.

Menurut Agus, tahun ini, pemerintah pusat mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk menambah lampu di landasan pacu, perbaikan terminal penumpang, dan sistem pemeriksaan barang.

Selain itu landasan pacu (runway) akan diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter serta diperlebar dari 10 meter menjadi 15 meter. "Anggaran yang akan turun untuk perpanjangan runway sekitar Rp 15 miliar," kata dia.

Dengan perpanjangan runway tersebut, kata Agus, pesawat berkapasitas 100 tempat duduk akan dapat beroperasi di Bandara Banyuwangi.

Berdasarkan data Tempo, kegiatan penerbangan komersil di Bandara Banyuwangi resmi beroperasi pada 29 Desember 2010. Maskapai pertama adalah PT Sky Aviation dengan pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas sembilan kursi, kemudian Fokker-50. Namun akhirnya PT Sky memutuskan menutup rute Banyuwangi pada Oktober 2011.

PT Merpati Airlines membuka rute Surabaya-Banyuwangi pada Agustus 2011 menggunakan pesawat MA-60 dengan kapasitas 48 kursi. Saat ini, Merpati melayani penerbangan dari Surabaya pukul 13.40 dan dari Banyuwangi pukul 15.00.